Penulis : Zihan Dwi Lestari
Singaraja, 01 Februari 2025 – Pengajian Mahasiswa Muslim Al-Hikmah (PMM Al-Hikmah) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali menyelenggarakan acara Al-Hikmah Undiksha Competition (AUC) 2025 yang berlangsung di Gedung Balingkang. Acara ini dihadiri oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama, Dosen Pembimbing, Ketua Umum PMM Al-Hikmah, Dosen Universitas Pendidikan Ganesha, Ormawa, Peserta Lomba DAI, dan Panitia Pelaksana Al-hikmah Undiksha Competition (AUC) 2025.
Dengan Mengusung tema “Aktualisasi Ukhuwah Islamiah Melalui Peran Kreatif Generasi Muda Menuju Era Local Genius 6.0,” acara ini menjadi wadah inspiratif bagi generasi muda untuk berkreasi, berkompetisi, dan mempererat tali kebersamaan dalam semangat ukhuwah Islamiah.
Rangkaian pembukaan Al-Hikmah Undiksha Competition (AUC) 2025 diawali dengan penampilan hadrah sholawat yang dibawakan oleh pengurus PMM Al-Hikmah Undiksha. Lantunan sholawat yang merdu memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang tenang dan khidmat, serta menambah kesan mendalam dalam pembukaan acara. Penampilan ini menjadi awal yang bermakna sebelum acara berlanjut ke sesi berikutnya.
Setelahnya, seluruh hadirin berdiri tegak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sebuah lagu yang sarat makna sebagai simbol persatuan dan nasionalisme, dilanjutkan dengan pengalunan Mars Undiksha, lagu yang menjadi identitas dan kebanggaan almamater.
Ketua Umum, Eril Paizi menjelaskan bahwa bahwa AUC bukanlah sebuah acara baru, melainkan sebuah acara tahunan yang telah dijalankan sejak tahun 2016. Meski sempat menghadapi kendala akibat pandemi COVID-19, acara ini tetap bertahan dan terus berkembang hingga kini. Ia juga menuturkan bahwa tahun ini Al-Hikmah Undiksha Competition berhasil menyelenggarakan tiga kompetisi utama dengan cakupan yang cukup luas, yakni Lomba Sholawat dan Lomba Karya Tulis Ilmiah yang berskala nasional, serta Lomba Da’i yang mencakup wilayah Lombok dan Bali. Ketiga kompetisi ini diharapkan dapat menjadi wadah yang tepat bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi, menyalurkan kreativitas, serta mempererat ukhuwah Islamiah melalui kegiatan yang positif dan bermakna.
“Acara AUC ini sebenarnya acara rutin yang diselenggarakan oleh Al-Hikmah sendiri. Acara ini sudah berjalan sekitar 10 tahunan sejak 2016. Mungkin di beberapa tahun sempat terkendala karena COVID-19, tetapi alhamdulillah hari ini Al-Hikmah Undiksha Competition masih eksis sampai sekarang,” ujar Eril Paizi.
Lebih lanjut, Ketua Umum PMM Al-Hikmah Undiksha, Eril Paizi, menegaskan bahwa acara ini tidak hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan serta membangun citra mahasiswa sebagai generasi yang aktif dan berkontribusi. “Terselenggaranya kegiatan ini sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan sekaligus membangun citra positif mahasiswa. Selain itu, juga menjadi bukti nyata eksistensi mahasiswa dalam berkontribusi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas” tambahnya penuh semangat.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama Undiksha, Drs. I Made Yasa, M.Pd., yang hadir mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Hubungan Masyarakat. Momen pembukaan ditandai dengan pemukulan gong yang didampingi oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama Undiksha, Ketua Umum PMM Al-Hikmah, Dosen Pembimbing, serta Ketua Panitia. Suara gong yang menggema menambah semarak acara, sekaligus menjadi simbol dimulainya berbagai perlombaan, diawali dengan Lomba Da’i tingkat Bali-Lombok yang langsung dilaksanakan setelah seremoni pembukaan.
Setelah acara pembukaan resmi ditutup dengan pemukulan gong, suasana semakin semarak dengan dimulainya Lomba Da’i tingkat Bali-Lombok sebagai kompetisi pembuka dalam rangkaian AUC 2025. Para peserta, yang berasal dari berbagai daerah di Bali dan Lombok, tampil dengan penuh percaya diri menyampaikan dakwah inspiratif yang dikemas secara kreatif dan komunikatif sesuai dengan tema yang telah ditentukan, yakni “Generasi Muda sebagai Pilar Ukhuwah Islamiah dan Kreativitas: Membawakan Kearifan Lokal dalam Menghadapi Tantangan Global.”
Kompetisi ini dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari akademisi yang berpengalaman di bidangnya. Setiap peserta berusaha menampilkan kemampuan terbaiknya dalam menyampaikan pesan yang tidak hanya kaya akan nilai-nilai Islam, tetapi juga relevan dengan tantangan global yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Dengan gaya penyampaian yang beragam dari yang penuh semangat, lugas, hingga menyentuh hati mereka berhasil menarik perhatian juri dan hadirin.
Antusiasme dari peserta dan dukungan dari para penonton semakin memeriahkan suasana perlombaan. Setiap penyampaian materi yang dilakukan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana berbagi ilmu dan inspirasi bagi semua yang hadir. Lomba ini tidak hanya menunjukkan bakat dan keahlian peserta dalam berdakwah, tetapi juga menjadi bukti bahwa generasi muda mampu menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal dengan pemikiran yang inovatif dalam menghadapi era globalisasi.